Pengertian Sholat Hajat

Diposkan oleh Unknown on Rabu, 25 November 2015

Sebagaimana dikatakan para ulama bahwa hakikat sholat adalah Do’a.
Dalam ajaran islam sholat  hajat sendiri adalah ibadah yang merefleksikan permohonan pertolongan dan pengharapan kasih saying seorang hamba dengan menunjukkan sikap butuh, tidak memiliki kuasa, serta daya upaya dan kekuatan, kecuali atas pertolongan Allah SWT.

Sejatinya, hajat merupakan salah satu kebutuhan psikologis setiap manusia. Sebagaimana yang telah ditetapkan menjadi hukum alam bahwa kehidupan manusia disertai berbagai kebutuhan. Oleh karena itu, islam menjadikan sholat hajat sebagai mekanisme memohon hanya kepada Allah SWT. Memohon untuk keluar dari belitan kebutuhan hidup, baik di dunia maupun di akhirat. Dengan demikian, sholat Hajat bisa dikatakan sebagai nikmat besar yang diberikan oleh Allah Swt. Bagaimana tidak, bayangkan saja, memohon pemenuhan kebutuhan/hajat saja bisa bernilai ibadah yang karenanya mendapat pahala.
Jadi, sungguh merugi orang yang lupa untuk mengerjakan sholat Hajat apalagi yang tidak mau melaksanakannya.


Allah SWT Berfirman : “Berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan ku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina sehina-hinanya.” (Q.S. Al-Mu’min 40 : 60)

Dari sini jelas bahwa sholat Hajat merupakan salah satu nikmat yang luar biasa. Kemampuan untuk berdo’a, meminta hajat terkadang jauh lebih penting dirasakan , dibandingkan dengan jawaban atas do’a tersebut. Seorang bijak pernah berkata, “Aku lebih mencemaskan ketidakmampuan dalam sholat Hajat daripada terkabulnya do’aku di dalamnya.”
Berdo’a dan meminta terkabulnya hajat merupakan kebiasaan dan tradiri para nabi dan rasul yang telah dilakukan secara turun temurun. Sehingga dari sini dapat dilihat bahwa sholat Hajat adalah Ibadah yang Mulia, bahkan sholat Hajat dan do’a adalah otak dari inti dari sebuah ibadah.

Niat Sholat hajat.
Sebenarnya tidak ada kriteria khusus mengenai niat sholat Hajat, dan Lafazhnya juga hamper sama dengan sholat-sholat sunnah pada umumnya. Yang berbeda hanyalah objek niat yang menjadi sasaran ketentuan niat itu.

Sabda Rasulullah SAW,Sesungghnya segala sesuatu itu tergantung dari niatnya. Dan sesungguhnya (Pahala) terhadap sesuatu tindakan itu atas dasar apa yang telah di niatkannya.” (H.R. Bukhari Muslim).

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar